Negeri Ini Butuh Pemimpin Muda Berjiwa Pejuang
AyoGitaBisa.com - Di usia yang kian renta, mereka masih teguh
membangun mimpi dan harapan untuk pertiwi. Membayangkan, suatu saat,
kejayaan Indonesia kan kembali menggelora.
"Zamannya sudah berubah. Jelas bukan orang seperti kami yang memimpin dan menjaga negeri ini. Tapi anak-anak muda Indonesia," kata Nama Saji (87), anggota Paguyuban Arek Suroboyo di Surabaya, Sabtu (9/11).
Zaman dulu, lanjut Saji, dia bersama pejuang yang lain berperang melawan penjajah. Berbekal ketapel dan bambu runcing.
"Kini, orang melawan kemiskinan, korupsi, dan kebodohan. Senjatanya ilmu pengetahuan, kecerdasan, otak. Dan itu bukan perkara mudah," kata Saji menggebu.
Karena musuh yang dihadapi tak lagi nampak di depan mata. Bahkan bisa saja, mereka yang membawa kemiskinan, korupsi, dan kebodohan, orang-orang dekat kita. "Ini jauh lebih berat," tandas Saji.
Karena itu, ia bersama kawan-kawan veteran yang lain kerap berandai-andai. Suatu saat, negeri ini akan dipimpin orang yang hebat. "Sosok pintar, kharismatik, dan pemersatu bangsa seperti Bung Karno," simpul pria ini.
selain itu, lanjut Saji, presiden dan segenap aparat pemerintah nanti tidak melupakan jasa pahlawan yang gugur saat berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. "Kami sangat berharap, presiden mendatang bisa menghargai para pahlawan. Bila perlu, lakukan pemugaran makam pahlawan yang sudah terbengkalai," paparnya.
Dalam benak Saji, ini jelas kriteria yang kompleks. Sehingga untuk mewujudkannya, dinilai hanya anak muda yang bisa mengemban amanat bangsa ini. "Anak mudalah yang pantas memimpin negeri ini," tegasnya.
"Zamannya sudah berubah. Jelas bukan orang seperti kami yang memimpin dan menjaga negeri ini. Tapi anak-anak muda Indonesia," kata Nama Saji (87), anggota Paguyuban Arek Suroboyo di Surabaya, Sabtu (9/11).
Zaman dulu, lanjut Saji, dia bersama pejuang yang lain berperang melawan penjajah. Berbekal ketapel dan bambu runcing.
"Kini, orang melawan kemiskinan, korupsi, dan kebodohan. Senjatanya ilmu pengetahuan, kecerdasan, otak. Dan itu bukan perkara mudah," kata Saji menggebu.
Karena musuh yang dihadapi tak lagi nampak di depan mata. Bahkan bisa saja, mereka yang membawa kemiskinan, korupsi, dan kebodohan, orang-orang dekat kita. "Ini jauh lebih berat," tandas Saji.
Karena itu, ia bersama kawan-kawan veteran yang lain kerap berandai-andai. Suatu saat, negeri ini akan dipimpin orang yang hebat. "Sosok pintar, kharismatik, dan pemersatu bangsa seperti Bung Karno," simpul pria ini.
selain itu, lanjut Saji, presiden dan segenap aparat pemerintah nanti tidak melupakan jasa pahlawan yang gugur saat berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan. "Kami sangat berharap, presiden mendatang bisa menghargai para pahlawan. Bila perlu, lakukan pemugaran makam pahlawan yang sudah terbengkalai," paparnya.
Dalam benak Saji, ini jelas kriteria yang kompleks. Sehingga untuk mewujudkannya, dinilai hanya anak muda yang bisa mengemban amanat bangsa ini. "Anak mudalah yang pantas memimpin negeri ini," tegasnya.
[yac]
ironisnya, anak muda dizaman ini, menaruh sedikit sekali minat terhadap urusan publik, sosial maupun politik. Mereka lebih fokus terhadap ekonomi, karena makin susahnya persaingan mencari pekerjaan di Bumi pertiwi ini. Jika anak muda tak ada yang mau terjun dalam dunia publik, sosial, atau politik, indonesia siapa yang akan mengurusnya di masa depan nanti?? hal ini cukup dikhawatirkan, dan memerlukan solusi terbaik untuk mengatasinya. Apa itu? membujuk dan menerangkan pentingnya peran para anak muda jama ini untuk ikut berpartisipasi dalam urusan publik, sosial, atau politik.
Sekian, semoga postingan ini bermanfaat bagi anda, cucu, atau anak anda, maupun teman-teman sekalian yang masih duduk dalam jajaran edukasi maupun sudah bekerja.
Salam, politisi misterius.
Komentar
Posting Komentar